Rabu, 12 Desember 2012

LUKA LAMA (lagi)



Geletik tawa hingga memecahkan sudut ruang yang sepi sebelumnya,
menenggelamkanku akan kejadian – kejadian pembunuhan yang ku lakukan
Aku membunuh rasa yang sempurna, dengan balasan tak bertuan

Aku mencoba menghalangi mentari yang ia pancarkan
Dengan awan-awan gelap disertai petir yang mengelegar beserta debit air sepanjang hari menyakiti pori - pori
Semusim ini kedinginannya nampak nyata
Berbagai alasan ia datang dengan paksaan yang tak pernah ku inginkan (lagi)
Perasaannya tak ku rasakan lagi seperti kemarin dan sekarang
Lalu aku mencoba tegak, berusaha mengingat keraguannya terdahulu
Semuanya kembali dengan perlakuan yang sama

Kemudian aku menghancurkan hadiah yang ia inginkan
Menyakitkan bukan?


Jika kamu kembali saat ini, bukan waktu yang tepat untuk hanya menginginkan penyesalan itu berubah menjadi lebih baik. Tanpa perlu kamu lakukan itu, perasaan ku sudah lama tak seperti dulu. Hanya saja aku tak ingin lebih lama membuat penyesalanmu kembali terulang. Kesempatan kamu sudah habis, aku tak menginginkan masalah – masalah baru dikemudiannya.

0 komentar:

Posting Komentar